Postingan kali ini adalah artikel pertama yang akan dipublikasikan di portal overbore.net. Sesuai dengan nama domainnya maka kita akan sedikit mempelajari konfigurasi mesin yang sudah menjadi paten sebagai kebutuhan produsen untuk mendevelop sebuah kendaraan. Secara umum ada 3 konfigurasi yang umum digunakan yakni Over Stroke, Square dan Overbore.

Overstroke
Sesuai yang sobat liat diatas, mesin dengan konfigurasi over stroke menggunakan stroke atau langkah memiliki perbandingan yang lebih besar dibandingkan dengan bore atau diameter piston. Karakteristik mesin overstroke sendiri memiliki torsi yang lebih besar sehingga mantap di RPM bawah namun ngoyo di RPM atas.
Mesin overstroke ini cenderung memiliki RPM limiter yang lebih rendah seperti kebanyakan mobil yang RPMnya dikisaran 8.000 atau 9.000 berbeda dengan motor yang memiliki RPM diatas 10.000. Contoh motor yang menggunakan mesin overstroke adalah New Honda Beat, Genio dengan bore x stroke 47,0 x 63,1 mm dan Kawasaki ZX130 dengan bore x stroke 53 x 59,1 mm.
Square
Mesin square menggunakan konfigurasi bore dan stroke yang sama atau hampir sama. Karakter mesin ini cenderung lebih balance antara RPM bawah dan atasnya jadi soso lah. contoh motor yang menggunakan konfigurasi ini adalah Honda CBR150R dengan bore x stroke 57,3 x 57,8 mm, Yamaha R155 VVA dengan bore x stroke 58,0 x 58,7 mm.
Overbore
Mesin overbore adalah mesin dengan konfigurasu bore lebih besar di bandingkan stroke. Karakter mesin overstroke ini cenderung lemah di RPM bawah, namun ketika dibejek di RPM tinggi mesin cenderung masih meraung dan memiliki nafas yang lebih panjang. Sebagai contohnya adalah Suzuki GSXR150 dengan bore x stroke 62 x 48,8 mm. RPM maksimal yang bisa diraih motor ini mencapai 13.000 RPM yang mana menjadi yang tertinggi dikelas 150cc.
Karakter overbore sendiri banyak digunakan di motor ber-cc besar seperti Honda CBR1000RRR dengan bore x stroke 81mm x 48.5mm yang bisa berteriak sampai 15.600 RPM. Dan juga digunakan di ajang balap seperti MotoGP ataupun Formula 1.
Lantas apa yang membedakan Overstroke, Square & Overbore?
Yang membedakan antara ketiga konfigurasi tersebut adalah crank radius. Crank Radius adalah jarak antara poros crank case dengan poros conrod atau stang piston dimana stroke akan berbanding lurus dengan crank radius. seperti gambar di bawah ini.

Artinya semakin panjang stroke maka crank radius akan semakin besar yang bisa sobat sekalian bayangkan semakin panjang lengan kuasa akan terasa lebih ringan oleh karenanya mesin overstroke lebih ringan dan nonjok di RPM bawah.
Kemudian semakin pendek stroke maka semakin kecil crank radius atau dudukan stang piston dengan poros poros crankcase semakin kecil. Sehingga motor overbore lebih berat atau lemot di RPM bawah. Sebagai analogi joka sobat sekalian menggunakan sepeda ontel dengan gir belakang diposisi yang paling kecil maka akan semakin berat, namun ketika sudah menemukan ritmenya bisa melaju lebih kencang dibandingkan dengan gir di atasnya. kcg.